Senin, 16 Mei 2016

Bulan dan matahari

"Bulan yang berpijar tidak pernah iri dengan sinar mentari yang lebih terang". (Sumber: Novel penginspirasi cinta karya abi maher). 

Kita yang hidup di bumi tuhan, 
Mendapati hari yang terus berulang,
Malam tak pernah bosan berganti tugas dengan siang.
Dan bulan yang berpijar tidak pernah iri dengan sinar mentari yang lebih terang.

Di bawah cakrawala terbentang,
Aku tersudut pada gelapnya malam,
Aku tersingkir pada terangnya siang,
Tidak ada gairah hati yang membangkitkan.


Semua gugusan bintang-bintang tenggelam,
Langit...... haruskah menyuguhkan hujan setiap kali ada duka di bola mataku,
Bumi...... tidak pernah mau tau pada basah kuyup tubuhku.

Tersadar, aku menyadari.
Langit itu mampu berganti.
Malam mampu berganti siang.
Dan siang mampu berganti malam.
Kemarau mampu berganti musim hujan.

Dan kusadari....
Duka hanyalah cara tuhan memeluk kita.
Aku tak lagi iri pada mereka yang selalu bahagia.
Bulan yang bersinar tidak pernah iri dengan sinar mentari yang lebih terang.
(Sumber : Novel kehidupan penginspirasi cinta, karya: #abimaher ).
----

Tegar...
Tulus...
Sabar...
Demikian lah kita dia diperintahkan, ketika duka jangan pernah iri pada mereka yang terlihat bahagia.
Karena duka hanyalah cara tuhan memeluk kita.